BANTIMURUNG - MAROS

Wisata yang pertama aku kunjungi saat aku masih kecil adalah tempat wisata di Kabupaten Maros yaitu Bantimurung. Wajarlah karena aku lahir dan dibesarkan di kabupaten tersebut. "I Love Maros" mungkin semua orang pun akan membanggakan dan mencintai daerahnya masing-masing, seperti juga denganku. Aku berkunjung kembali bersama dengan anak Forum Lingkar Pena (FLP) ranting UNHAS 2010.
FLP Ranting UNHAS 2010



Aku cintah tanah kelahiranku, dan aku bangga dengan tempat wisatanya. Banyak turis asing berkunjung dan menikmati pesona alam yang dihadirkan dari Bantimurung. sekilas tentang air terjun ini. Aku akan menjelaskan legenda sehingga disebut dengan nama Bantimurung,


Sejarah Bantimurung ini dimulai sejak masa Perjanjian Bungaya I dan II (1667-1669) saat Maros ditetapkan sebagai daerah yang dikuasai langsung oleh Belanda. Ketika itu, wilayah Kerajaan Maros diformulasikan dalam bentuk Regentschaap yang dipimpin oleh penguasa bangsawan lokal bergelar Regent (setingkat bupati)

Setelah itu, Maros berubah menjadi Distrik Adat Gemenschaap yang dipimpin oleh seorang kepala distrik yang dipilih dari bangsawan lokal dengan gelar Karaeng, Arung atau Gallarang. Kerajaan Simbang merupakan salah satu Distrik Adat Gemenschaap yang berada dalam wilayah Kerajaan Maros. Distrik ini dipimpin oleh seorang bangsawan lokal bergelar Karaeng.

Pada sekitar tahun 1923, Patahoeddin Daeng Paroempa menjadi Karaeng Simbang. Ia mulai mengukuhkan kehadiran kembali Kerajaan Simbang dengan melakukan penataan dan pembangunan di wilayahnya. Salah satu program yang dijalankannya ialah dengan melaksanakan pembuatan jalan melintas Kerajaan Simbang agar mobilitas dari dan ke daerah-daerah di sekitarnya menjadi lancar.

Pembuatan jalan ini, rencananya akan membelah daerah hutan belantara. Namun, suatu waktu pekerjaan tersebut terhambat akibat terdengarnya bunyi menderu dari dalam hutan yang menjadi jalur pembuatan jalan tersebut.

Saat itu, para pekerja tidak berani melanjutkan pekerjaan pembuatan jalan. Karena suara gemuruh tersebut begitu keras. Karaeng Simbang yang memimpin langsung proyek ini lalu memerintahkan seorang pegawai kerajaan untuk memeriksa ke dalam hutan belantara asal suara itu.

Usai sang pegawai kerajaan melakukan pemeriksaan lokasi, Karaeng Simbang lalu bertanya; “Aga ro merrung?” (Bahasa Bugis; suara apa itu yang bergemuruh?).

“Benti, Puang,“ (Air, Tuanku), jawab sang pegawai tadi.

"Benti", adalah Bahasa Bugis halus atau tingkat tinggi untuk air. Kosa kata seperti ini biasanya diucapkan oleh seorang hamba atau rakyat jelata ketika bertutur dengan kaum bangsawan. Mendengar laporan tersebut, Karaeng Simbang lalu berkenan melihat langsung asal sumber suara gemuruh dimaksud.

Sesampainya di tempat asal suara, Karaeng Simbang terpana dan takjub menyaksikan luapan air begitu besar merambah batu cadas yang mengalir jatuh dari atas gunung. Beliau lalu berujar; “Makessingi kapang narekko iyae onroangngnge diasengi Benti Merrung!“ (Mungkin ada baiknya jika tempat ini dinamakan air yang bergemuruh).

Berawal dari kata Bentimerrung inilah kemudian berubah bunyi menjadi Bantimurung. Penemuan air terjun tersebut membuat rencana pembuatan jalan tidak dilanjutkan. Malah, daerah di sekitar air terjun tersebut dijadikan sebagai sebuah perkampungan baru dalam wilayah Kerajaan Simbang. Kampung ini dikepalai oleh seorang kepala kampung bergelar Pinati Bantimurung.[Referensi: Membaca Kembali Legenda Benti Merrung]

Saat ini, Bantimurung menjadi salah satu kecamatan dalam wilayah Kabupaten Maros, begitu pula Simbang. Sedangkan air terjun Bantimurung menjadi kawasan wisata alam. Air terjun ini memiliki ketinggian kurang lebih 30 meter dari permukaan tanah dengan lebar 15 meter. Menggemuruh sepanjang tahun sehingga menjadikannya tempat rekreasi yang sangat populer.

Permandian Bantimurung

Dahulu sejak memasuki kawasan Bantimurung, kita akan menjumpai patung monyet, sekarang telah diubah oleh Presiden Megawati dengan simbol patung kupu-kupu. Karena banyak kupu-kupu disana, tak jarang para pedagang menggunakan kesempatan besar itu, dengan menangkap dan membingkainya dengan sangat indah, sebagai ole-ole bagi wisatawan yang berkunjung.
Bagi sahabat yang ingin berkunjung di tempat wisata Bantimurung, jangan sungkan hubungi aku, siapa tahu butuh guide..hehehe....yang pasti guys, datang kesini kalian tidak bakal nyesel. Oh iya kalau ingin menikmati cantiknya kupu-kupu terbang, sebaiknya berkunjung pada bulan Agustus. Sampai ketemu di petualangan Lia selanjutnya yah...:) makasih

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri saran dan kritik. Terima kasih