Matahari telah
keluar dari peraduaannya, tepat pukul 06.00 WITA subuh, aku berusaha sekuat
tenaga untuk bergegas ke pasar. Aku masuk WC dan membasuh wajah, tiba-tiba tubuhku terasa dingin, mengigil.
Aku pun lari ke kamar dan menyelimuti tubuhku dengan selimut. Saat itu aku
sudah berjanji pada ayahku untuk ke pasar membeli bahan masakan, tapi tubuhku
terasa tak mampu. Maka ibuku pun pergi. Aku tak memberitahu kondisiku padanya,
karena aku takut acara syukuranku akan gagal, jika aku tidak kelihatan sehat di
hadapannya. Aku pun menutup kamar.
Saat orang tuaku
kembali, aku menguatkan diri, dan langsung ke dapur. Untunglah Allah SWT
memberiku sedikit tenaga untuk memasak. Aku memasak kapurung, bersama ibu dan
nenekku. Jujur badanku terasa sangat pegal, tapi aku terus bertahan, karena aku
ingin terlihat kuat dihadapan mereka. Saat selesai memasak kapurung, aku pun
mengistrahatkan tubuhku sejenak, sambil menghubungi sahabatku dan mengingatkan
mereka untuk datang. Karena aku membuat banyak kapurung.
Usai menghubungi
mereka, aku pun kembali ke dapur untuk membuat agar-agar, sudah 2x aku membuat
kue tersebut, tapi bentuk dan rasanya selalu kurang pas, aku tidak ingin putus
asa, aku yakin agar-agarku kali ini berhasil, dan lezat. Aku mencetaknya dalam bentuk
desain bunga mawar. Saat aku mencoba rasanya Alhamdulillah terasa pas, dan
manis.
Pukul 15.00 WITA,
aku menunggu mereka, karena kemarin mereka bilang bisa hadir. Makananku pun juga sudah siap. Sejam menunggu belum ada yang muncul, ibuku juga
terus bertanya "mana temanmu? "Aku melirik jam, ternyata sudah pukul 16.00 WITA,
aku hanya mampu menjawab "kayaknya mereka agak terlambat datang bu,
cuaca sangat buruk." Aku berusaha
untuk sabar, dan berusaha kuat untuk tidak mengeluarkan air mata, kulihat langit tampak gelap. Bagiku aku tidak
perlu menangis, karena langit sudah mewakiliku. Hujan begitu deras, hingga
membuat sawah di belakang rumahku, tertutup karena banjir.
***
Aku masuk ke kamar,
dan tak mampu untuk menahan tangis lagi, sudah 2 jam menunggu sahabat-sahabatku
pun belum hadir, saat itu aku sangat kecewa, beberapa sms yang terbalas,
mengatakan "Maaf tidak bisa hadir," dengan alasan yang memang masuk akal,
yaitu karena HUJAN. Aku berusaha untuk menutup mata dan ingin tidur, berharap
dalam mimpi aku bermimpi indah, dan melupakan kejadian pahit ini.
"Kakak ada ka
Ilham" Ujar adikku Fitri. Aku melirik jam sudah hampir pukul lima. Aku pun
segera mengambil jilbab, dan keluar, dalam hati aku berucap "Alhamdulillah Ilham
datang, tidak apa-apa satu orang datang ,yang pasti dia bisa makan masakanku."
Aku pun menyediakan semuanya bersama adikku. Sebelum makan kapurung, aku
memberikannya agar-agar buatanku, aku ingin tahu, apakah rasanya sudah lezat
atau bagaimana? Sebelum dia makan, dia mendokumentasikannya terlebih dahulu.
"Lezat ka…beda dari sebelumnya" ujarnya sambil menikmati.
Usai makan kue,
Ilham pun ku suruh untuk menghabiskan kapurung yang sudah kusediakan di ruang
keluarga. Ilham terus berusaha menghabiskan, tapi tidak bisa, aku bilang
padanya, "masih ada 1 panci besar di dapur. Aku pikir banyak yang datang,
jadi aku membuatnya banyak, ternyata
hujan, jadi mereka tidak bisa hadir." Ilham terus memberiku semangat, dan
membuatku tertawa.
Tepat pukul 18.00,
Alhamdulillah Arin dan sahabatnya datang memenuhi undanganku, Ia memang best
friendku yang baik. Walaupun hujan dia tetap datang, untuk memberikanku
selamat. Jumlah yang datang 7 orang, 4 orang di antaranya aku tidak kenal,
karena mereka adalah sahabat Arin, aku sengaja menghubungi Arin untuk membawa
semua temannya.
Rasa sedih itu pun
berubah tawa dan canda. Karena sahabat Arin sungguh sangat lucu, mereka junior
di kampus Yapim. Saat detik untuk memotong kue ulang tahunku, mereka pun
bernyanyi untuk mengiringi. Walaupun
saat itu mati lampu, hujan di luar masih deras, kami pun menikmatinya, terlebih
aku. Aku merasa bahagia karena kedatangan mereka yang kocak abiz.
Saat potong kue usia 23 tahun |
Kebahagian yang tak
ternilai lagi adalah pemberian hadian dari seseorang spesial. Walaupun dia tidak sempat hadir,
karena ikut kegiatan kampus. But, Terima
kasih atas hadiahnya. Satu lagi aku dapat
hadiah dari my best friend. Terima kasih
Arin, hari ini kamu mengeluarkan aku dari kesedihan. You are my best friend in
the world.
From Arin |
Acara Malam Tukar kado |
wahh..tadix sedih...sesampe ingin tdur gara2 tak ada temanx yg datang......untuk ada temanx yg bernama ilham yg dtng......di membuat kakaq tertawa.....di adalah teman dari trisakti walaupun dia mengajar tpi dia tetap dtng demi ultah kak lia...dia adalah salah satu tman kakaq yg sangat baik dan menuruti perjanjianx..dia tidak mengingkari janjix.walaupun hujan deras terus menghambat jalanx dia pun tetap datang.dia memang teman yg baik buat kak lia.....tetapi ada org special buat kak lia yg tdk bisa hadir pda saat ultahx yah itu...(.................)
BalasHapushehehe, iye adekku sayang....mkasih sdh komentar...aku yakin kamu tau orang spesial itu...so nda usah diberitahu orang lain yah....kalo udah nikah baru diberitahukan.
Hapus